BAB IIPRAKTEK PENGELASAN MENGGUNAKAN LAS ASETILIN
2.1.Tujuan Praktek.
Praktek pengelasan menggunakan las asetilin memiliki beberapa tujuananatara laian :
a.Tujuan Secara Umum.
Secara umum praktek ini bertujuan untuk :
•
Memberikan keterampilan dalam mengelas dan pengalaman yang berharga.
•
Dapat membentuk suatu sumber daya manusia yang berguna.
b.Tujuan Secara Khusus.
Secara khusus praktek ini bertujuan untuk :
•
Mengisi salah satu syarat Mata Kuliah Pabrikasi Logam.
•
Mempraktekan teori-teori yang telah diterima selama pembelajaran.
•
Melatih keterampilan dalam bidang pengelasan khususnya las asetilin.
•
Memperdalam ilmu tentang pengambungan logam denganmenggunakan las asetiln.
2.2.Alat-alat.
Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam praktek pengelasan denganmenggunakan las asetilin antara laian :a.Alat Utama.
•
Las asetilin.
•
Bahan tambah. b.Alat Tambahan.
•
Penjepit.4
•
Tang.c.Keselamatan Kerja.
•
Kamar las.
•
Kacamata kas
•
Sepatu dan baju.
2.3.Bahan.
Bahan yang dipakai dalam proses pengelasan adalah Plat Besi dengan rincianukuran sebagai berikut :Panjang bahan: 493 mm.Lebar bahan: 36 mm.Tebal bahan: 3,6 mm.
2.4.Landasan TeoriPengelasan Dengan Gas Oksi-asetilin
Las karbit atau las asetilen adalah salah satu perkakas perbengkelan yangsering ditemui. Pengoperasiannya yang cukup mudah membuatnya sering digunakanuntuk menghubungkan dua logam atau welding.Secara umum, perkakas las asetilen adalah alat penyambung logam melalui proses pelelehan logam dengan menggunakan energi panas hasil pembakarancampuran gas asetilin dan gas oksigen.Perangkat perbengkelan las karbit digunakanuntuk memotong dan menyambung benda kerja yang terbuat dari logam (plat besi, pipa dan poros).
Nyala Api Netral
5
Kegunaan dari nyala api netral ini untuk heat treatment logam agar mengalamisurface hardening. Nyala api kerucut dalam berwarna putih menyala. Nyala api kerucut antaratidak ada. Nyala api kerucut luar berwarna kuning.
Nyala Api Oksigen Lebih
Sering digunakan untuk pengelasan logam perunggu dan kuningan.Setelahdicapai nyala api netral kemudian kita kurangi aliran gas asetilen maka kita akandapatkan nyala api oksigen lebih. Nyala apinya pendek dan berwarna ungu, nyalakerucut luarnya juga pendek.
Nyala Api Asetilen Lebih
Setelah dicapai nyala api netral kemudian kita mengurangi aliran gas oksigen. Nyala api menampakkan kerucut api dalam dan antara. Nyala api luar berwarna biru.6
a.Nyala Oksi-asetilenDalam proses ini digunakan campuran gas oksigen dengan gas asetilen.Suhu nyalanya bisa mencapai 3500
o
C. Pengelasan bisa dilakukan dengan atautanpa logam pengisi.Gas asetilen (C2H2) dihasilkan oleh reaksi kalsiumkarbida dengan air dengan reaksi sebagai berikut :C2H2+2 H2O Ca(OH)2+C2H2Gambar bentuk tabung oksigen dan tabung asetilin:Gambar : Tabung asetilen dan oksigen untuk pengelasan oksiasetilen.Agar aman dipakai gas asetilen dalam tabung tekanannya tidak boleh melebihi 100kPa dan disimpan tercampur dengan aseton. Tabung asetilen diisi dengan bahan pengisi berpori yang jenuh dengan aseton, kemudian diisi dengan gas asetilen.Tabung asetilen mapu menahan tekanan sampai 1,7 MPa. Skema nyala las dansambungan gasnya bisa dilihat pada gambar .7
c. Pengelasan Udara-AsetilenGambar : Skema nyala las oksiasetilen dan sambungan gasnya.
Pada nyala gas oksiasetilen bisa diperoleh 3 jenis nyala yaitu nyalanetral, reduksi dan oksidasi. Nyala netral diperlihatkan pada gambar 5dibawah ini.Gambar : Nyala netral dan suhu yang dicapai pada ujung pembakar.Pada nyala netral kerucut nyala bagian dalam pada ujung nyalamemerlukan perbandingan oksigen dan asetilen kira-kira 1 : 1 dengan reaksiserti yang bisa dilihat pada gambar. Selubung luar berwarna kebiru-biruanadalah reaksi gas CO atau H2 dengan oksigen yang diambil dari udara. b.Pengelasan Oksihidrogen Nyala pengelasan oksihidrogen mencapai 2000°C lebih rendah dari oksigen-asetilin. Pengelasan ini digunakan pada pengelasan lembaran tipis dan paduan bengan titik cair yang rendah.8
Nyala dalam pengelasan ini mirip dengan
pembakar Bunsen.
Untuk nyala dibutuhkan udara yang dihisap sesuai dengan kebutuhan. Suhu pengelasan lebih rendah dari yang lainnya maka kegunaannya sangat terbatasyaitu hanya untuk patri timah dan patri suhu rendah.d. Pengelasan Gas BertekananSambungan yang akan dilas dipanaskan dengan nyala gasmenggunakan oksiasetilen hingga 1200
o
C kemudian ditekankan. Ada duacara penyambungan yaitu sambungan tertutup dan sambungan terbuka.Pada sambungan tertutup, kedua permukaan yang akan disambung ditekansatu sama lainnya selama proses pemanasan. Nyala menggunakan nyala gandadengan pendinginan air. Selama proses pemanasan, nyala tersebut diayununtuk mencegah panas berlebihan pada sambungan yang dilas. Ketila suhuyang tepat sudah diperoleh, benda diberi tekanan. Untuk baja karbon tekanan permulaan kurang dari 10 MPa dan tekanan upset antara 28 MPa.e. Pemotongan Nyala OksiasetilenPemotongan dengan nyala juga merupakan suatu proses produksi. Nyala untuk pemotongan berbeda dengan nyala untuk pengelasan dimanadisekitar lobang utama yang dialiri oksigen terdapat lubang kecil untuk pemanasan mula. Fungsi nyala pemanas mula adalah untuk pemanasan bajasebelum dipotong. Karena bahan yang akan dipotong menjadi panas sehingga baja akan menjadi terbakar dan mencair ketika dialiri oksigen.
2.5.Langkah Kerja.
Langkah-langkah pengelasan menggunakan las asetilin sebagai berikut :1.Memakai baju praktek dan sepatu.2.Mempersiapkan alat dan bahan.9
3.Memotong Plat besi ukuran 493 mm masing-masing panjang 100 mmsebanyak 4 buah.4.Nyalakan las asetilin dengan cara memutar pembuka gas asetilin,dankemudian putar pembuka oksigen.5.Atur besar arus api las dengan cara menambah maupun mengurangi jumlah gas asetiln maupun gas oksigen.6.Memakai kacamata las lalu mencoba mengelas, bahan yang ukurannyakurang 100 mm.7.Setelah dikira cukup melatih pengelasan, langsung mengelas bendakerja sesuai dengan gambar kerja yang dilampirkan, untuk perhatian posisi pengelasan.Dalam pengelasan tidak boleh tegak lurus dan jaraknya tidak boleh nempel ke benda kerja.kemiringan posisinya sekitar 75°.8.Setelah selesai pengelasan capit dan simpan benda kerja ke tempatyang aman lalu pukul terak yang menempel pada benda kerja.9.Setelah semua selesai matikan kembali las asetilin dengan caramematikan gas asetilin terlebih dahulu kemudian matikan gas oksigen.dan bereskan alat-alat maupun tempat kerja.
2.6.Temuan Praktek dan Pembahasan.
Pada saat praktek menemukan beberapa hal yang perlu diperhatikan antaralain :1.Elektroda menempel pada benda kerja terjadi karena jarak elektroda ke benda kerja terlalu dekat atau menempel maka jarak elektroda harus sesuaiyaitu sama seperti diameter kawat elektroda yang dipakai.2.Membentuk siku pada benda kerja yang dilas, untuk membentuk sudutsiku pada benda kerja yang dilas ujung-ujung benda kerjanya harus di titik terlebih dahulu kalau belum siku dipukul pake palu sampai siku, setelah benar-benar siku baru dilas.10
BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN
3.1.Kesimpulan.
Dari hasil praktek mengelas dengan menggunakan las asetilin dapatdisimpulkan bahwa pengelasan asetilin ini harus dikerjakan dengan hati-hatikerena berhubungan dengan gas.penggunaan las ini harus sesuai prosedur untuk menghindari kecelakaan pada saat pengelasan.
3.2.Saran.
Dalam kegiatan pratek ini kita berhadapan dengan asetilin yang besar arusnyatinggi maka ada beberapa saran antara lain :
•
Berhati-hati dalam kegiatan praktek.
•
Utamakan keselamatan baik benda kerja maupun diri kita sendiri.
•
Tidak boleh bercanda atau main –main dalam melakukan pengelasan.11
LAMPIRAN
1. Daftar Pustaka.:
Asyari Daryus – Proses Produksi Universitas Darma Persada - Jakarta
47.
Hery Sunaryo- Teknik pengelasankapal.jilid 1
2.
Job Sheet.
3.
Gambar Kerja.12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar